Kepoisme - Kepoers pasti sudah pada tau kisah tentang Nabi Nuh bersama para pengikutnya diperintahkan oleh Allah untuk menyelamatkan diri dari bahaya bencana banjir yang akan diturunkan untuk menghukum kaum yang ingkar terhadap Allah dan menyombongkan dirinya.
Ada yang menarik dari kisah kisah penyelamatan seluruh penduduk bumi dan hewan-hewan dari bencana banjir bandang Yang dilakukan oleh Nabi Nuh ini sehingga para ilmuwan dunia mencoba untuk menguak misteri kapal Nabi Nuh itu.
Nabi Nuh Alaihi’ssalam adalah salah satu Nabi keturunan Adam Alaihi Wa Sallam yang diutus oleh Alloh di negara Armenia. Nabi Nuh menyeru kepada umatnya untuk tidak menyembah selain kepada Alloh. Nabi Nuh mulai berdakwah sejak umur 40 tahun sampai umur 950 tahun kepada semua kaumnya yang ada di Armenia, akan tetapi banyak diantara kaum tersebut yang tidak memperdulikan dakwahnya, bahkan Nabi Nuh mendapatkan banyak olokan dari kaumnya.
Melihat kaumya yang tidak mau menyembah kepada Alloh membuat Nabi Nuh menangis, karena sekian ratus tahun beliau berdakwah hanya sedikit dari umatnya yang mau beriman kepada Alloh. Oleh karena itu Alloh megutus Nabi Nuh untuk membuat kapal kayu/ perahu. Selama dalam proses pembuatan perahu tersebut banyak dari kaumnya yang mengolok-olok dan menganggap bahwa Nabi Nuh gila.
Setelah perahu telah selesai dibuat, kemudian Alloh menurunkan hembusan angin topan yang sangat dahsyat, sedangkan hujan turun dengan sangat lebat dan mata air bersemburan dimana-mana, kemudian Nabi Musa menyeru kepada umat muslim dan hewan yang berpasang-pasangan untuk naik ke dalam perahu tersebut. Airpun tak henti-hentinya mengalir dan menenggelamkan negeri Armenia. Nabi Nuh dan para kaum muslim selamat di atas perahunya.
Pada saat itu Nabi Nuh melihat anaknya yang berusaha berenang untuk menyelamatkan diri menuju ke tempat yang lebih tinggi, kemudian Nabi Nuh berseru kepada anaknya:
“Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar kepada Alloh!”
Akan tetapi anaknya tidak mau mendengarkan seruan Nabi Nuh dan memilih untuk menyelamatkan diri dengan mencari tempat yang lebih tinggi sehingga Nabi Nuh menyeru kepada Alloh, “O, Tuhanku!anakku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluargaku, padahal Alloh telah berjanji akan menyelamatkan keluarganya.
Alloh berfirman: “Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukan termasuk keluargamu.”
Menerima firman semacam itu Nabi Nuh memohon ampunan kepada Alloh karena meminta sesuatu yang dilarang oleh Alloh.
Saat ini kapal Nabi Nuh sudah lenyap menjadi fosil, akan tetapi fosil tersebut berbentuk menyerupai perahu yang amat besar. Hal ini ditemukan di gunung Ararat yang dipercaya sebagai tempat berlabuhnya kapal Nabi Nuh. Beberapa ilmuan menemukan fakta-fakta perahu Nabi Nuh sebagai berikut:
#1 Bangkai Kapal Ditemukan di Puncak Pegunungan Ararat Turki
Beberapa waktu yang lalu sempat ramai dikabarkan bahwa bangkai kapal bersejarah Nabi Nuh telah ditemukan. Bangkai kapal bersejarah tersebut ditemukan diatas puncak gunung Ararat, Turki. Banyak para pendaki yang ingin melihat langsung artefak bangkai kapal Nabi Nuh tersebut namun banyak yang mati mengenaskan. Hanya ada beberapa pendaki beruntung yang bisa melihat langsung. Sementara itu CIA juga sempat mengabadikan foto artefak tersebut dari citra satelit. Para ilmuwan membenarkan temuan tersebut, jika dilihat dari dimensinya yang besar maka itu adalah artefak dari kapal Nabi Nuh.
#2 Penemuan Baterai Dalam Kapal
Dalam berapa penelitian yang dilakukan terhadap artefak kapal Nabi Nuh tersebut ditemukan beberapa artefak baterai-baterai yang dibuat dijaman itu. Baterai-baterai tersebut menunjukkan bahwa pada jaman tersebut bukan merupakan jaman yang primitif karena sudah mengenal teknologi kelistrikan. Teknologi itu kemungkinan digunakan untuk mendukung aktivitas pelayaran selama banjir bandang yang dahsyat tersebut berlangsung.
#3 Kapal Legenda yang Sangat Besar
Kapal legenda Nabi Nuh yang biasanya disebut sebagai The Great Noah Ark itu diperkirakan berukuran sangat besar. Kapal tersebut berukuran volumenya sekitar 7.546 kaki dengan panjang dari kapal kurang lebih 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki. Para ilmuwan dunia memprediksi jika kapal itu bisa memuat sekitar 3700 mamalia, 8600 unggas, 6300 reptil, dan 2500 amphibi, selebihnya adalah manusia dari kaum yang mengikuti ajaran yang dibawa oleh Nabi Nuh.
#4 Teknik dan Bahan Pembuatan Kapal Nabi Nuh
Kapal Nabi Nuh bukan merupakan kapal yang primitif seperti yang sudah menjadi anggapan banyak orang. Kapal tersebut justru sudah mengenal teknologi kapal yang disebut Drogue Stones. Teknologi ini memungkinkan kapal untuk melakukan manuver berbelok arah kiri dan kanan sehingga kapal dapat menghindari hambatan. Selain itu kapal ini ternyata juga mempunyai struktur badan kapal yang kokoh dan terbuat dari kayu yang pohonnya sudah punah. Namun ada beberapa yang beranggapan bahwa kayu yang dimaksud tersebut adalah kayu jati seperti yang terdapat di Jawa Timur, Indonesia.
#5 Lokasi Pembuatan Kapal dan Jarak Tempuhnya
Berdasarkan yang sudah diteliti oleh para ilmuwan dunia, kapal Nabi Nuh ini diperkirakan dibuat di daerah Iraq sekitar lebih dari 1000 tahun yang lalu. Tempat itu bernama Shuruppak yang tepatnya berada di selatan Iraq. Kapl itu selanjuntya berlayar menuju Turki dan mendarat di pegunungan Arafak, Turki. Jika dihitung jarak tempuhnya maka kapal Nabi Nuh tersebut berlayar sejauh 250 Km.
SELANJUTNYA DI HALAMAN 2 --- >
[/nextpage][nextpage title="NEXT" ]
#6 Bukti Kebenaran Al Qur’an
Penemuan artefak tersebut juga merupakan penemuan yang membenarkan isi dari ayat suci Al Qur’an yang merupakan wahyu dari Allah. Bukti tersebut sangat menunjukkan bahwa selain kabar kebenaran itu nyata juga sekaligus azab Allah itu nyata bagi orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya dan mengingkari Nabi dan Rasul-Nya. Bagi ilmuwan islam dunia sendiri hal ini merupakan keajaiban yang bisa dilihat dan sekaligus menunjukkan bukti kebesaran Allah yang tidak bisa disangkal bahkan bisa dibuktikan oleh ilmu pengetahuan.
#7 Penemuan Fosil Batu yang Diduga Pemberat Kapal Nabi Nuh
Tahun 1990. Ron Wyat dan Dr. David Fasold melakukan penelitian dengan menggunakan peralatan canggih. Seperti metal detector dan geo radar. Hasil penelitian terhadap formasi perahu itu adalah ditemukannya empat batu berlubang masing – masin memiliki berat 10 ton yang diduga sebagai pemberat perahu agar tidak oleng karena angin.
Hasil penelitian dengan metal detector adalah batuan formasi perahu itu adalah batuan yang kayu yang sudah menjadi fosil. Sedangkan hasil penelitian dengan geo radar adalah di bawah formasi tersebut ditemukan ruangan yang diduga adalah kamar – kamar. Namun formasi tersebut hanya bisa ditemukan sepertiga nya saja. Diduga pada waktu itu, bahtera itu terdampar di lumpur, dan sebagian dari bahtera itu terbenam. Dan sekarang, karena ribuan tahun terbenam, semuanya berubah menjadi karang.
#8 Replika Kapal Nabi Nuh
[/nextpage]
No comments:
Post a Comment