Thursday 21 April 2016

Perkataan Jahat Ini Sering Anda Ucapkan, Tapi Tidak Menyadarinya

Kepoisme - Ngobrol adalah hal yang sangat sering kita lakukan, sebagai sarana komunikasi antar sesama manusia. Untuk berbagi informasi, ilmu,  penyampaian pesan, ide, gagasan atau hanya sebagai sarana hiburan seperti bercanda, cerita dsb dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

Pada umumnya, ngobrol ini  dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak, akan tetapi seiring perkembangan jaman, kita semua bisa ngobrol memakai fasilitas chatting.

Nah didalam obrolan yang kita lakukan, sebetulnya tidak sedikit "kata kata" yang mungkin terlihat biasa, namun membawa dampak yang cukup berbahaya, bahkan lebih buruk lagi : akan membawa kita ke Neraka. Berikut ada beberapa contoh perbincangan iseng yang justru akan membuat celaka

 
1. Suatu ketika saudara laki-laki berkunjung dan bertanya saat kunjungan seminggu setelah adiknya melahirkan :

"Hadiah apa yang diberikan suamimu setelah engkau melahirkan adik?"
"Tidak ada." Jawab sang adik pendek.

Saudara laki2 nya berkata lagi : "Masa sih? Apa engkau tidak berharga bagi suamimu?? Aku saja sering memberi hadiah pada istriku walau tanpa alasan yang istimewa."

Siang itu, ketika suami sang adik pulang dari kantor dengan kelelahan menemukan istrinya merajuk di rumah.. keduanya lalu terlibat percekcokan, hubungan mereka makin tidak harmonis,kemudian antara suami istri tersebut bercerai.

Dari mana sumber masalah nya?? Kalimat sederhana yang ditanyakan oleh sang saudara lelaki sang istri.

2. Saat kumpulan arisan seorang ibu iseng bertanya :

"Rumahmu ini apa tidak kesempitan? Anak-anak mu banyak bukannya?"

Seketika rumah yang tadinya terasa lapang dan baik-baik saja sejak saat itu mulai dirasa sempit oleh penghuninya, ketenangan pun perlahan-lahan menghilang saat keluarga ini mulai terbelit hutang karena mencoba membeli rumah yang lebih besar dengan cara mengajukan kredit ke bank.

3. Adalah seorang teman bertanya di sebuah acara pertemuan :

''Berapa gajimu sebulan kerja di Perusahaan A?"
Ia menjawab : "1 juta rupiah"
"Masa sih cuma 1 juta rupiah!! Yang benar saja sedikit sekali mereka menghargai keringatmu, apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu??"

Mulai saat itu ia jadi membenci pekerjaannya, ia lalu meminta kenaikan gaji pada atasannya, sang atasan menolak dan ia pun keluar dari perusahaan tersebut dan mulai mencari dan berharap mendapat pekerjaan baru, kini ia malah tidak memiliki penghasilan dan jadi pengangguran.

4. Seorang ibu tua di tanya :

"Berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan?"
Si ibu menjawab : "Sebulan sekali"
Yang bertanya menimpali : "Wah, keterlaluan sekali anak-anakmu itu. Di usia senjamu ini seharusnya mereka mengunjungimu lebih sering, merawatmu dan mengurusi mu"

Hati si ibupun seketika menjadi sempit padahal tadinya ia amat rela terhadap anak-anaknya, akhirnya sang ibu jadi bersedih dan sering menangis dan ini jadi penyebab makin buruknya kesehatan dan kondisi badan si ibu.

Apa sebenarnya keuntungan yang di dapat ketika bertanya semisal pertanyaan-pertanyaan diatas?
Jagalah diri dari mencampuri kehidupan orang lain, mengecilkan dunia mereka, menyempitkan hati mereka dan juga menanamkan rasa tidak nyaman pada kehidupannya.

Begitulah, janganlah ikut campur dengan urusan orang lain, jika  tidak memiliki kepentingan dengannya.

Mulai lebih berinstrospeksi diri agar tidak mudah mengeluh juga menyerah. Setiap peristiwa ada maknanya jadilah pribadi yang mampu menyerap maknanya.
“Tidaklah seorang mengucapkan satu ucapan, kecuali padanya ada malaikat yang mengawasi dan mencatat.” (Surat Qaaf: 18)

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kata-kata, ia tidak memikirkan (apakah baik atau buruk) di dalamnya, maka ia tergelincir disebabkan kata-kata itu ke dalam api neraka sejauh antara timur dan barat.” (Muttafaq Alaihi)

Naudzubillah..

No comments:

Post a Comment