Thursday, 3 March 2016

Bagaimana Cara Membedakan Bisikan Setan dan Bisikan Malaikat

Setiap manusia memiliki kadar kepekaan hati nurani yang berbeda-beda. Seringnya melakukan sesuatu selalu didasarkan pada apa yang disuarakan oleh hati. Sulit memang membedakan antara bisikan setan dan bisikan malaikat. Tetapi, cara membedakan bisikan setan dan bisikan malaikat dapat dipelajari. Berikut penjelasan tentang bagaimana membedakan bisikan setan dan bisikan malaikat dalam hati.
Dalam diri manusia, terdapat peperangan batin yang disebabkan oleh munculnya bisikan setan dan bisikan malaikat secara bersamaan. Pada setiap hal yang seseorang lakukan, kebaikan dan keburukan akan selalu berperang dalam batinnya sampai ia mati. Dalam riwayat Abdullah, Rasulullah SAW menyampaikan sabda tentang bisikan hati, bahwa setan dan malaikat mempunyai bisikan-bisikan yang ditujukan dalam diri seseorang untuk mendapat kemenangan batin. Hal ini terjadi terus menerus sampai seseorang memenangkan salah satunya. Apakah dia akan menuruti bisikan setan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum Allah atau dengan setia ia mendengarkan bisikan hati petunjuk dari Ilahi, yaitu dengan perantaraan malaikat Allah, supaya ia tetap berada dalam lindungan-Nya dan terhindar dari dosa. Beginilah cara membedakan bisikan setan dan bisikan malaikat dalam Islam.


1. Pertama, seseorang harus berdoa pada Allah memohon perlindungan agar terhindar dari godaan setan. Dengan cara mengetahui godaan setan lebih dulu, diikuti dengan rasa takut akan terjerumus ke dalamnya, serta lantunkanlah dzikir Allah secata terus menerus dalam mulut dan hati supaya setan tidak memiliki ruang untuk godaannya. Bisikan setan itulah yang disebut nafsu dan bisikan Allah disebut ilham. Dalam bisikan setan terdapat perasaan yang tidak baik, seperti emosi yang membabi buta. Semangat membabi buta semacam itu hendaknya dijauhi karena akan berujung dosa.


2. Bisikan hati dalam Islam dapat dibedakan menurut konsistensinya. Bisikan Allah akan satu hal bersifat teguh dan kokoh, serta tidak berubah-ubah. Sedangkan bisikan setan adalah bisikan yang penuh ketidakpastian, keragu-raguan, kebimbangan, dan bersifat mendesak-desak. Bila setelah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa kemudian menyadarinya dan menyesalinya, maka ia telah mendapat bisikan dari Allah SWT. Namun, bila ia tidak merasa berdosa setelah melakukannya, maka bisikan setanlah yang bersemayam dalam dirinya. Karena dengan segera, setan akan meminta manusia untuk melakukan perbuatan maksiat yang melanggar hukum Allah.


Kedudukan Allah dalam memberikan bisikan pada manusia adalah sebagai penasehat saja, sehingga bisikan itu sesekali saja melintas. Sedangkan bisikan hati nurani yang berulang-ulang akan disampaikan oleh malaikat perantara-Nya. Apabila bisikan-bisikan itu menyangkut masalah dasar iman dan amal batin, maka bisikan itu datang dari-Nya. Jika yang dibisikkan dalam hati seseorang adalah tentang amal-amal lahiriah, bisikan itu datang dari malaikatNya.


Seperti yang dijelaskan oleh para ahli tassawuf, bahwa malaikat tidak berbekal pengetahuan apapun untuk mengenal batin hamba Allah secara mendalam. Apa yang ada dalam hati seorang hamba, hanya Allah lah yang tahu. Bahkan setan pun tidak mengetahuinya. Bisikan hati petunjuk dari Ilahi hendaknya dilakukan dengan semangat iman yang meyala-nyala. Karena Yang Mahakuasa telah menyiapkan pahala bagi mereka yang mendengarkan suara-Nya dan melakukan firmanNya dengan kesadaran dan sepenuh hati.


Bisikan hati nurani haruslah disertai dengan mata hati. Berdoalah memohon kepada Tuhan agar mata hati kita dibukakan tentang hal-hal yang tercela supaya kita mampu menghindari jalan menuju kesana. Karena mata hati yang jernih tidak akan menghalangi pandangan mata kita terhadap pahala-pahala yang sudah Allah siapkan. Rajinlah berdoa memohon kepada-Nya, supaya Ia menjernihkan pandangan mata hati kita sehingga kita tahu bagaimana cara membedakan bisikan setan dan bisikan malaikat.


No comments:

Post a Comment