Tuesday, 19 January 2016

Janganlah Ikut Menyebar Berita Yang Kita Tidak Ada Pengetahuan Padanya!

Saudara-saudaraku yang kepoers seiman dan se-Islam, seperti kita ketahui saat ini Internet sudah menguasai kehidupan kita. Pengaruh media sosial sangat berdampak sekali buat penggunanya, tak heran saat ini banyak juga bermunculan media informasi yang disebar secara acak melalui media sosial.

Kepoers harus mengetahui terlebih dahulu bahwa sebenarnya penyebaran berita-berita tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu terlarang dalam syari'at, Serta dibenci menurut tabi'at dan tradisi.

Sungguh betapa banyak penyebaran berita-berita yang kosong dari bukti kebenarannya telah menimbulkan kemudorotan yang besar, dan melahirkan keburukan yang besar.

Karenanya datang larangan yang tegas dalam menyebarkan suatu berita yang seorang muslim tidak memiliki sandaran yang menunjukkan kebenarannya serta dasar yang benar dalam menyebarkannya.

Allah berfirman
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًۢا بِجَهٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِينَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. [QS. Al-Hujurot: Ayat 6]

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (١٨)

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. (QS Qoof : 18)

Nabi kita shallallahu 'alaihi wasallam pun ikut bicara mengenai problem tersebut, beliau bersabda :

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

"Cukuplah seseorang telah berdosa jika menyampaikan seluruh yang ia dengar"



Kepoers kaum muslimin sekalian, plis be smart jangan sampai kalian ikut berpartisipasi dalam menyebarkan berita-berita yang tidak ada dasar akan kebenarannya, dan tanpa ilmu akan benarnya berita tersebut, karena hal itu termasuk dari ikut menyebarkan kedustaan serta ikut menyampaikan kedustaan.

Allah berfirman tentang sifat-sifat para hambaNya yang bertakwa:

وَالَّذِينَ لا يَشْهَدُونَ الزُّورَ (٧٢)

Dan orang-orang yang tidak menyaksikan kedustaan. (QS Al-Furqoon : 72)

Dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim

ألا أخبركم بأكبر الكبائر قالوا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين وكان متكئا فجلس فقال ألا وقول الزور وشهادة الزور فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت

Maukah aku kabakan kepada kalian tentang dosa terbesar dari dosa-dosa besar?. Mereka (para sahabat) berkata ; "Tentu wahai Rasulullah". Beliau berkata ; "Berbuat syirik kepada Allah, dan durhaka kepada kedua orang tua". Tadinya Nabi dalam kondisi berbaring maka lalu beliaupun duduk kemudian berkata :

"Dan perkataan dusta, bersaksi dusta", beliau terus mengulang-ngulangnya hingga kami berkata : "Seandainya jika beliau diam"

Maka menyebarkan berita yang tidak benar serta menyebarkan isu-isu yang tidak ada tali kekangnya merupakan bentuk kedustaan kepada kaum muslimin serta menipu mereka.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده "Seorang muslim yang sejati adalah yang kaum muslimin selamat dari keburukan lisan dan tangannya" (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Menyebarkan berita kosong dan isu termasuk "qiila wa qoola" (katanya dan katanya) merupakan sikap yang ditolak dalam Islam dalam kondisi apapun dan dalam model apapun.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang "katanya dan katanya", dalam lafal Muslim dari hadits Abu Huroiroh
ويكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال

"Dan Rasulullah membenci dari kalian "Katanya dan katanya", banyak bertanya, dan membuang-buang harta" Maka jagalah lisanmu wahai saudaraku, jagalah penamu dan tulisan-tulisanmu dari menyebarkan berita-berita yang tidak ada bukti kebenarannya, maka engkau akan selamat dan mendapatkan pahala. Jika tidak, maka engkau akan terjerumus dalam dosa yang nyata dan kedustaan yang besar.

Nah kepoers semua pasti berharap untuk menjadi seorang muslim yang baik bukan?. maka dari itu ada baiknya cermati terlebih dahulu apabila kepoers menemukan, atau melihat sebuah informasi berita. Jangan sampai terbawa arus. karena yang terbawa arus hanyalah "ikan yang mati". mari kita belajar melihat  informasi dari berbagai sisi. Jika sudah yakin akan ilmunya, silahkan disebar untuk informasi sesama muslim, jika ragu atau informasi tersebut berpotensi menimbulkan perpecahan, lebih baik DIAM.

be smart kepoers!. ..wallohu a'lam bishshowab. (NanaRuwie/kepoisme.com)

No comments:

Post a Comment