Kepoisme - Tiny house atau rumah mungil saat ini sedang menjadi tren di negara-negara maju. Gaya hidup sederhana ini dinamai "Less is More"
Ukuran dari rumah mungil umumnya jarang melebihi dari 500 kaki² (46 m²) karena rumah mungil mungkin lebih menekankan desain daripada ukuran.
Orang - orang yang membangun dan tinggal di Tiny house adalah manusia-manusia yang telah mendapatkan pencerahan, mereka menyadari bahwa selama ini apa yang kita kejar dalam hidup bukanlah hal-hal fungsional/esensial dan benar-benar kita butuhkan.
Rumah besar nan mewah dengan segala perabotan dan hal-hal tidak penting lainnya menumpuk dan memberi gengsi, bukan fungsi.
Alih-alih mengikuti tren hidup mewah, mereka memilih hidup anti mainstream, hidup lebih dekat bersama alam, dan mengurangi ketergantungan kita pada benda-benda kurang berguna.
Bayangkan saja, dalam rumah sekecil itu, kita harus bisa selektif dalam menentukan barang-barang apa saja yang akan kita simpan. Bagi mereka, lebih baik sedikit barang dan ruang, tapi semua kebutuhan pokok bisa terpenuhi, dan lebih banyak lahan terbuka sehingga kita bisa menikmati hidup yang lebih sehat.
Saat ini makin banyak bisa kita temui beragam Tiny House di internet. Dari bahan rumah kayu sampai kontainer, dari model rumah segitiga sampai kubus. Tentunya dengan material berkualitas dan pengerjaan desain yang rapi dan elegan.
Mengaplikasikan fitur-fitur yang mampu bermanfaat ganda, perabot multifungsi dan memadukannya dengan kemajuan teknologi dalam perlengkapan serta peralatan yang hemat ruang. Pengoptimalan ruang vertikal juga merupakan fitur yang umum diterapkan pada rumah-rumah kecil dan apartemen.
Dibandingkan dengan rumah berukuran besar yang pada umumnya lebih mahal dari sisi ongkos pembangunan, pajak, pemanasan ruangan, perawatan dan perbaikan maka rumah berukuran kecil, selain ongkosnya lebih murah, juga dapat menghindarkan kehidupan yang berantakan dan rumit yang dapat berdampak ekologis bagi penghuninya.
Mungkinkah konsep Tiny House dapat menjadi solusi pemukiman kumuh di Indonesia?. **(RZL)
No comments:
Post a Comment