Thursday, 4 February 2016

Cara Aman Untuk Menyaksikan Gerhana Matahari Total

Kepoisme - Menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) dengan mata telanjang memang cukup berbahaya karena bisi bisa retina kita terbakar. Pasalnya, mata kita tidak kuat menatap radiasi tinggi yang dipancarkan oleh fotosfer.

Namun, para ilmuwan yang tergabung dalam lokakarya GMT 2016 ini memberikan solusi mudah untuk kepoers supaya dapat menikmati fenomena langka ini dengan aman dan ekonomis. Seperti yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Bambang Hidayat kepada National geographic, salah satunya adalah kacamata berbahan dasar Filar atau alumunium tipis selebar tiga sentimeter untuk setiap lensanya. Bila sulit mendapatkan Filar, Sahabat bisa menggunakan roll film hitam-putih yang overexposed,dengan cara membuka film tersebut di bawah sinar matahari yang terik, kemudian lakukan proses pencucian di kamar gelap. “Jangan gunakan zonnebrill atau kacamata tukang las, terlalu tipis warna hitamnya.” Jelasnya.



Tidak hanya kacamata, Avivah Yahmani mengungkapkan bahwa pinhole atau metode proyeksi lubang jarum bisa menjadi alternatif alat yang aman. Bahan dasarnya yang sederhana bisa Sahabat temukan di dalam rumah, seperti  kardus, alumunium foil, dan kertas putih.



Kedua alat bantu sederhana ini sebelumnya pernah digunakan oleh para pelajar untuk menyaksikan fenomena yang sama di langit Amerika dan Eropa. Jadi bagaimana Kepoers, sudah siap untuk menyaksikan Gerhana Matahari Total 2016? jangan lupa sholat gerhana ya!

2 comments:

  1. […] itu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin memastikan, gerhana Matahari total yang akan teramati di 12 provinsi di Indonesia bukanlah peristiwa bahaya, melainkan […]

    ReplyDelete
  2. […] Matahari yang begitu kuat bisa membuat manusia merasakan kehangatan dari jarak 150 juta km. Saking kuatnya, ttulah sebabnya melihat Matahari secara langsung, bahkan […]

    ReplyDelete