Saturday 20 February 2016

Ternyata, itu adalah duduk yg dimurkai

bismillah
Alloohumma sholli wa sallim wa baarik 'alaa Muhammad.


Kepoisme -  Didalam Islam, Tiada satupun yg diperintahkan Alloh dan tuntunan Rosuulullooh shollalloohu 'alaihi wa sallam tanpa alasan kecuali untuk kebaikan kita sebagaimana manusia salah satu makhluq Alloh yg paling sempurna diantara semua ciptaan-Nya.

Salah satu tuntunan Rosulullooh shollalloohu 'alaihi wasallam dalam akhlaq atau adab keseharian yaitu posisi duduk.
Duduk adalah posisi yang paling sering kita lakukan, dimana badan terasa rileks, santai dan bisa jadi posisi istirahat sejenak melepas penat, dan sebagainya.

Saat kita sedang menonton pertandingan atau TV,  berada di majelis ilmu, suatu acara kumpulan atau semacamnya, posisi yang paling dominan adalah duduk, dan begitu banyak berbagai posisi duduk, namun ada salah satu posisi duduk yg di murkai oleh Alloh Subhaanahu wa Ta'aalaa yaitu DUDUK BERSANDAR PADA TANGAN KIRI dengan menapak kelantai telapak tangannya lalu bersandar padanya.


Dalam hadits disampaikan,

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ بَحْرٍ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ عَنْ أَبِيهِ الشَّرِيدِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ
مَرَّ بِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا جَالِسٌ هَكَذَا وَقَدْ وَضَعْتُ يَدِيَ الْيُسْرَى خَلْفَ ظَهْرِي وَاتَّكَأْتُ عَلَى أَلْيَةِ يَدِي فَقَالَ أَتَقْعُدُ قِعْدَةَ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Bahr berkata, telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Ibrahim bin Maisarah dari Amru bin Asy Syarid dari bapaknya Asy Syarid bin Suwaid ia berkata, "Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam melewatiku saat aku duduk seperti ini; aku meletakkan tangan kiriku di belakang punggung, lalu aku bersandar dengannya. Beliau lantas bersabda: "Apakah kamu ingin duduk seperti duduknya orang-orang yang dimurkai (Yahudi)!"

(Sunan Abu Dawud Hadits no. 4208 Kitab Adab, Bab. Duduk Yang Dibenci.. Versi Baitul Afkar Ad Dauliah no. 4848)

Dalam hadits lain dikatakan,

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ بَحْرٍ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شَرِيدٍ عَنْ أَبِيهِ الشَّرِيدِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ
مَرَّ بِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا جَالِسٌ هَكَذَا وَقَدْ وَضَعْتُ يَدِي الْيُسْرَى خَلْفَ ظَهْرِي وَاتَّكَأْتُ عَلَى أَلْيَةِ يَدِي فَقَالَ أَتَقْعُدُ قَعْدَةَ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Bahr Telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Ibrahim bin Maisarah dari Amru bin Syarid dari bapaknya, Asy Syarid bin Suwaid, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melintas didepanku sementara aku sedang duduk dengan posisi tangan kiri dibelakang punggungku dan aku bersandar kepada jempol tanganku, lalu beliau berkata kepadaku: "Apakah kamu duduk dengan cara duduknya AL MAGDHUUBI 'ALAIHIM (orang yang dimurkai Allah)?"
(Hadits Riwayat Ahmad no. 18635)

Syaikh ibnu Utsaimin menjelaskan dalam Syarh Riyadhush shoolihiin, "Duduk dengan bersandar pada tangan kiri disifatkan dengan duduk orang yg di murkai Alloh.

Adapun duduk dengan meletakan kedua tangan di belakang lalu bersandar pada keduanya, maka tidaklah masalah. Juga ketika tangan kanan yg jadi sandaran, maka tidaklah mengapa.

Yang dikatakan duduk di murkai sebagaimana yg disifati Nabi shollalloohu 'alaihi wasallam adalah duduk dengan menjadikan tangan kiri dibelakang badan dan tangan kiri tadi diletakan dilantai dan jadi sandaran.

Inilah duduk yg dimurkai sebagaimana disifatkan oleh Nabi Shollalloohu 'alaihi wasallam.

Sebuah tanda kecintaan kepada Nabi shollallloohu 'alaihi wa sallam adalah dengan menghidupkan sunnah-sunnah (tuntunan) Nabi Muhammad shollalloohu 'alaihi wa sallam.

Mari hidupkan sunnah Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam dari yg kita mampu saja dulu, dari yg kecil dan sederhana dulu namun berdampak dahsyat jika hal yg kecil/sederhana dalam sunnah itu kita laksanakan secara kontinyu dan penuh kecintaan, ikhlas, dan mengharap ridho-Nya.
Insyaa_Alloh. [abunaida]

No comments:

Post a Comment