Asholaatu wa sallam 'alaa Nabiyyinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi ajma'in..
Kepoisme - Tanpa kita sadari terkadang ada 3 hal yg selalu di pelihara dalam diri kita yg ternyata itu bisa menjerumuskan diri pada neraka. Kok bisa..??
Karena terlalu menganggap sepele, dan kelama-lamaan terus di amalkan, karena menganggap hal itu lumrah, biasa dan segudang alasan di jadikan penguat untuk ngelaksanain 3 hal itu.
Ketiga hal yg ada dalam diri kita yg tanpa kita sadari selalu jadi teman keseharian adalah Shu'udzon, Tajassus, dan Ghibah.
Alloh berfirman:
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.
[QS. Al-Hujurot: Ayat 12]
1. SHU'UDZON
adalah berprasangka buruk kepada orang lain tanpa dasar bukti yg hanya menyimpulkan dari apa yg terlihat oleh mata saja tanpa tabayyun (menimbang2) hal tersebut. Ini harus dihindari karena sudah termasuk dosa, bahkan shu'udzon bisa menghalangi datangnya hidayah Alloh, karena sering shu'udzon kepada yg lain, maka jika adanya yg berniat baik juga tetap disangka ga baik. Maka hati-hati akan prasangka buruk, jika ada pandangan burul sama yg lain, secepatnya lah istighfar.
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ، وَلاَ تَحَسَّسُوا، وَلاَ تَجَسَّسُوا، وَلاَ تَحَاسَدُوا، وَلاَ تَدَابَرُوا، وَلاَ تَبَاغَضُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا ".
Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abdulloh telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Huroiroh dari Nabi shollallohu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara."
(Shohih Bukhori Bab. Adab/94)
2. TAJASSUS,
adalah mencari-cari kesalahan orang lain yg mana tidak ada niat baik atau bukan berniat mencari faedah/manfaat namun cuman sekedar untuk mengungkap keburukan orang lain. Semisal satu teman yg sakit hati, tersinggung, atau ga terima jika dinasehati, candaan, atau apapun lalu timbul rasa ingin membalasnya dengan mencari-cari kesalahan yg lain. Berbeda dengan suatu lembaga hukum yg mencari kesalahan pelaku karena untuk menegakan hukum. Maka hindarilah Tajassus yg hanya menambah penyakit dalam hati, perbanyak maaf dan bersabar.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَنَافَسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا " .
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca kitab Malik dari Abu Az Ziyad dari Al A'raj dari Abu Huroiroh bahwa Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah mencari-cari isu; janganlah mencari-cari kesalahan; janganlah saling bersaing; janganlah saling mendengki; janganlah saling memarahi; dan janganlah saling membelakangi (memusuhi)! Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara."
(Shohih Muslim, Bab. Berbuat baik/35)
3. GHIBAH,
adalah membicarakan keburukan orang lain yg orang itu tidak ridho jika dibicarakan oleh orang lain. Ghibah terjadi jika membicarakan aib orang yg ada padanya, dan jika tidak ada pada dirinya maka itu termasuk fitnah.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، وَقُتَيْبَةُ، وَابْنُ، حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، عَنِ الْعَلاَءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ " . قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ . قَالَ " ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ " . قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ " إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ " .
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Huroiroh bahwa Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam pernah bertanya: "Tahukah kamu, apakah ghibah itu?" Para sahabat menjawab; 'Alloh dan Rosul-Nya lebih tahu.' Kemudian Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.' Seseorang bertanya; 'Ya Rosululloh, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan? ' Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam berkata: 'Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya (fitnah)."
(Shohih Muslim, Kitab.46 Hadits No.91)
Dalam keseharian ketiga hal tersebut kadang suka terealisasikan, maka cerdas lah dan banyak-banyak bermuhasabah (introspeksi diri) seraya perbanyak do'a&istighfar.
Alloh bahkan mengumpakan orang yg suka menggunjingkan aib saudara seislamnya dengan orang yg memakan daging bangkai saudaranya. Artinya, ghibah adalah sesuatu yang sangat menjijikkan. Namun dalam realitas, seringkali ‘lupa’ dan khilaf.
Mari kita hindari karena setiap orang pasti mengharapkan kematian dalan keadaan baik.
Melakukan tiga hal tersebut tidak akan membuat hidup bahagia. Membicarakan keburukan orang lain tidak akan menjadikan kehidupan lebih baik. Terlebih lagi, jangan sampai orang yg dicurigai dan digunjingkan merasa terdzolimi dan mendoakan hal buruk kepada yg bergunjing.
Sudah saatnya “move on” dari kesalahan ‘akut’ yang melekat di pikiran dan bibir kita. Mari jauhi shu'udzon, tajassus, dan ghibah, perbagus sholatnya, perbanyak saling mendoakan, memaafkan, tebarkan nasehat baik terlebih untuk diri sendiri dan orang lain, baik yg dikenali atau tidak dikenali, agar selalu mendapat ridho dan barokah Alloh 'azza wa jalla.[abunaida]
Subhaanaka Alloohumma Robbanaa wa bihamdika astaghfiruka wa atuubu ilaik..
Aamiin yaa Robbal'aalamiin.
No comments:
Post a Comment